Analisis
Website Asuransi Jiwasraya menggunakan model TQM ISO 26000
Ikhfan Nur Ali
Program Studi
Sistem Informasi
Fakultas Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma
Jl.Margonda Raya No.100, Pondok Cina,
16424, Indonesia
ikhfannurali.blogspot.com
ikhfannurali@yahoo.co.id
ABSTRAK
Salah satu model TQM untuk menganalisis
website asuransi jiwasraya yang cocok diterapkan yaitu dengan menggunakan ISO
26000. ISO 26000 adalah
standar internasional yang dikembangkan untuk membantu organisasi menilai dan
menangani tanggung jawab sosial secara efektif dan signifikan terhadap misi dan
visi mereka; Operasi dan proses; Pelanggan, karyawan, masyarakat, dan pemangku
kepentingan lainnya; Dan dampak lingkungan. Banyak
model-model TQM yang tidak cocok. Dengan menggunakan ISO 26000 dapat dibedakan
antara ISO yang lain bahwa ISO 26000 yang paling cocok.
Kata Kunci : ISO
26000, website, TQM, Jiwasraya
1. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi
telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah pada
asuransi begitu pula bersamaan dengan adanya internet. Sebuah website menjadi
sarana penyedia informasi, promosi dan komunikasi kepada para pengguna. Dewasa ini di tengah perkembangan teknologi,
menjamurnya perusahaan-perusahaan baru, dan munculnya konsumen yang lebih
kritis menimbulkan permasalahan baru bagi perusahaan
dalam hal optimasi. Optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang
ideal atau optimal. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya berusaha
untuk mencapai laba yang optimum demi kelangsungan hidup perusahaan dan
perkembangan perusahaan itu sendiri. Solusi terbaik untuk optimisasi perusahaan
dalam kondisi demikian kerasnya persaingan serta semakin besarnya konsumen
power dalam membuat pilihan, bahkan harga adalah Total Quality Management.
Analisis ini bertujuan untuk mamberikan informasi mengenai model TQM yang
cocok yaitu ISO 26000 untuk diterapkan pada website Jiwasraya.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian
ISO 26000
ISO 26000 adalah standar internasional yang
dikembangkan untuk membantu organisasi menilai dan menangani tanggung jawab
sosial secara efektif dan signifikan terhadap misi dan visi mereka; Operasi dan
proses; Pelanggan, karyawan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya; Dan
dampak lingkungan.
2.2 Standar
ISO 26000
Standar
ISO 26000 memberikan panduan tentang:
· Tujuh prinsip dasar tanggung jawab sosial: akuntabilitas,
transparansi, perilaku etis, penghormatan terhadap kepentingan stakeholder,
penghormatan terhadap peraturan undang-undang, penghormatan terhadap norma
perilaku internasional, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia
· Mengakui tanggung jawab sosial dan melibatkan pemangku kepentingan
· Tujuh mata pelajaran inti dan isu-isu yang berkaitan dengan
tanggung jawab sosial: tata kelola organisasi, hak asasi manusia, praktik
perburuhan, lingkungan, praktik operasi yang adil, isu konsumen, dan
keterlibatan dan pengembangan masyarakat
· Cara untuk mengintegrasikan perilaku tanggung jawab sosial ke
dalam organisasi.
Selain memberikan definisi dan informasi untuk membantu organisasi
memahami dan menangani tanggung jawab sosial, standar tersebut menekankan
pentingnya hasil dan peningkatan kinerja pada tanggung jawab sosial.
2.3 Pengguna
ISO 26000
Organisasi
di sektor swasta, publik, dan nirlaba, baik besar maupun kecil, dan apakah
beroperasi di negara maju atau negara berkembang, menggunakan ISO 26000. Semua
mata pelajaran inti relevan dalam beberapa cara ke setiap organisasi.
Karena
mata pelajaran inti terdiri dari
sejumlah isu, organisasi akan mendapatkan keuntungan saat mereka
mengidentifikasi, melalui pemeriksaan pertimbangan dan dialog mereka sendiri
dengan pemangku kepentingan, isu mana yang paling relevan dan penting untuk
mereka hadapi.
2.4 Fakta
ISO 26000
· Ditujukan sebagai panduan, bukan untuk sertifikasi.
· Mempresentasikan dokumentasi tanggung jawab sosial yang
komprehensif termasuk mata pelajaran inti dan isu-isu yang berkaitan dengan
subyek tersebut.
· Diterbitkan pada tahun 2010 oleh International Organization for
Standardization (ISO), badan internasional khusus untuk standardisasi yang
terdiri dari badan standar nasional yang beranggotakan lebih dari 160 negara.
· Ditulis oleh kelompok multi sektoral yang unik yang mewakili
pemerintah; Organisasi non-pemerintah (LSM); industri; Kelompok konsumen;
tenaga kerja; Dan akademisi, konsultasi, dan organisasi lainnya di seluruh
dunia.
· Lebih dari 400 ahli dan 200 pengamat dari 99 negara dan 42
organisasi internasional berkontribusi terhadap upaya pembangunan tersebut.
· Tinjau terakhir kemungkinan revisi di tahun 2014; Kebutuhan akan
revisi akan dipertimbangkan lagi dalam tiga tahun.
2.5 Ruang
Lingkup ISO 26000
Ruang lingkup ISO 26000 meliputi:
· Bantu
organisasi dalam menangani tanggung jawab sosial mereka sambil menghormati
perbedaan budaya, masyarakat, lingkungan, dan hukum serta kondisi pembangunan
ekonomi
· Berikan
panduan praktis yang berkaitan dengan pembuatan tanggung jawab sosial
operasional
· Membantu
mengidentifikasi dan melibatkan pemangku kepentingan dan meningkatkan
kredibilitas laporan dan klaim yang dibuat mengenai tanggung jawab sosial
· Tekankan
hasil dan peningkatan kinerja
· Meningkatkan
kepercayaan diri dan kepuasan dalam organisasi di antara pelanggan dan pemangku
kepentingan lainnya
· Mencapai
konsistensi dengan dokumen yang ada, perjanjian dan konvensi internasional, dan
standar ISO yang ada
· Promosikan
terminologi umum di bidang tanggung jawab sosial
· Memperluas
kesadaran akan tanggung jawab sosial
· Standar
ini tidak dimaksudkan untuk mengurangi kewenangan pemerintah untuk menangani
tanggung jawab sosial organisasi.
3. Metode Penelitian
Metode pengumpulan data 1
: Participant observation (metode yang dilakukan dengan pengamatan secara
langsung kepada objek yang diteliti).
Metode pengumpulan data 2 : Studi Dokumen (metode pengumpulan data
yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis objek
yang ditelitinya) dengan korelasi (mengenai keterkaitan Antara variable
variable obek tersebut)
4. Hasil dan Pembahasan
Dari informasi yang telah saya
baca, bahwa website asuransi jiwasraya memiliki
persamaan misi perlindungan akan keselamatan masyarakat. Saya kutip salah satu
misi sosial dari website tersebut adalah
membantu setiap keluarga Indonesia memiliki kepastian perlindungan mewujudkan
masa depan yang lebih sejahtera, berkeadlian
kepada peserta, membantu setiap keluarga Indonesia adalah salah syarat dari social responsibility (tanggung jawab
sosial). Telah dikemukakan pada poin sebelumnya tentang model-model Total Quality Management, sehingga, hal
yang cocok untuk menganalisis instansi tersebut adalah metode ISO 26000.
Mengapa ISO 26000 ?
Ketujuh subjek inti yang telah
dibahas oleh ISO 26000 telah sesuai dengan apa yang ditujukan oleh misi dari
instansi tersebut
A.
Tata Kelola Organisasi:
Untuk instansi, mereka bergerak di bidang asuransi
yang mana penerapan keputusannya sesuai dengan tujuan untuk website
jiwasraya.co.id, ia mengungkapkan secara jelas core value dari perusahaan itu yang disingkat oleh PASTI
B.
Hak Asasi Manusia:
Poin ini telah jelas, bahwa dalam misinya mereka
ingin membantu setiap pelanggan atau masyarakat
untuk menunjang kesehatannya.
C.
Praktik ketenagakerjaan:
Dalam praktiknya, instansi tersebut selalu membawa brand-nya dalam kegiatan sosial yang
diselenggarakan di tempat umum. Seperti Jiwasraya yang memberikan santunan
kepada korban dan ia menyelenggarakan Mudik Gratis.
D.
Prosedur Operasi yang wajar:
Instansi tersebut mempunyai visi dan misi yang wajar
serta tidak berlebihan.
E.
Isu Konsumen:
Instansi tersebut mempunyai layanan pengaduan. Untuk
Jiwasraya (021-1500151).
F.
Pelibatan dan Pengembangan masyarakat:
Seperti halnya Jiwasraya mengubah pemikiran
masyarakat menjadi insurance minded.
5.
Kesimpulan
Dari model-model dari
TQM yang ada, model TQM yang cocok diterapkan pada website asuransi pemerintah
seperti jiwasraya.co.id adalah ISO
26000. Karena, jika dilihat dari tujuan ISO 26000 yaitu antara lain
mengutamakan kepuasan dari masyarakat dengan memberikan pelayanan dan produk
yang berkualitas, sama halnya dengan asuransi pemerintah yang bertujuan hal
yang sama namun dikhususkan pada bidang kesehatan saja.
Tujuan TQM
ialah perbaikan proses secara terus-menerus. Artinya kualitas selalu diperbaiki
dan disesuaikan dengan perubahan yang menyangkut kebutuhan dan keinginan para
pelanggan. Serta prinsipnya ialah difokuskan
pada pelanggan, perbaikan proses dan keterlibatan total. Dan hal terpenting TQM
dapat diterapkan dalam teknologi informasi apabila memenuhi syarat-syarat
berikut:
·Setiap
perusahaan/organisasi harus secara terus menerus melakukan perbaikan prosespada
mutu produk dan layanan, sehingga dapat memuaskan konsumen.
·Memberikan kepuasan
kepada pemilik, supplier, karyawan dan para pemegang saham.
·Memiliki wawasan dan
pandangan jauh ke depan dalam meningkatkan profit dari penjualan produk atau
layanan.
·Fokus utama ditujukan
pada proses, baru pada hasil.
·Menciptakan kondisi di
mana para karyawan dapat aktif berpartisipasi dalam menciptakan keunggulan mutu.
6. Saran
Menyadari
bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang Jurnal di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Untuk
saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan jurnal yang telah di jelaskan. Dan juga untuk
kedepan diharapkan website Jiwasraya dapat menampilkan pengumuman atau berita
terbaru mengenai seputar asuransi sehingga
dapat mempermudah masyarakat mengetahui informasi.
7. Daftar
Pustaka
http://ivan.lanin.org/tujuh-subjek-inti-tanggung-jawab-sosial-menurut-iso-26000/
https://isoindonesiacenter.com/sekilas-tentang-iso-26000/
http://asq.org/learn-about-quality/learn-about-standards/iso-26000/
http://bmdstreet.com/training-iso-26000-corporate-social-responcibility-csr