Minggu, 07 Mei 2017

Jurnal

Analisis Website Asuransi Jiwasraya menggunakan model TQM ISO 26000

Ikhfan Nur Ali
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma
Jl.Margonda Raya No.100, Pondok Cina, 16424, Indonesia
ikhfannurali.blogspot.com
ikhfannurali@yahoo.co.id



ABSTRAK
Salah satu model TQM untuk menganalisis website asuransi jiwasraya yang cocok diterapkan yaitu dengan menggunakan ISO 26000. ISO 26000 adalah standar internasional yang dikembangkan untuk membantu organisasi menilai dan menangani tanggung jawab sosial secara efektif dan signifikan terhadap misi dan visi mereka; Operasi dan proses; Pelanggan, karyawan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya; Dan dampak lingkungan. Banyak model-model TQM yang tidak cocok. Dengan menggunakan ISO 26000 dapat dibedakan antara ISO yang lain bahwa ISO 26000 yang paling cocok.

Kata Kunci : ISO 26000, website, TQM, Jiwasraya

1.     PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah pada asuransi begitu pula bersamaan dengan adanya internet. Sebuah website menjadi sarana penyedia informasi, promosi dan komunikasi kepada para pengguna. Dewasa ini di tengah perkembangan teknologi, menjamurnya perusahaan-perusahaan baru, dan munculnya konsumen yang lebih kritis menimbulkan permasalahan baru bagi perusahaan dalam hal optimasi. Optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimal. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya berusaha untuk mencapai laba yang optimum demi kelangsungan hidup perusahaan dan perkembangan perusahaan itu sendiri. Solusi terbaik untuk optimisasi perusahaan dalam kondisi demikian kerasnya persaingan serta semakin besarnya konsumen power dalam membuat pilihan, bahkan harga adalah Total Quality Management. Analisis ini bertujuan untuk mamberikan informasi mengenai model TQM yang cocok yaitu ISO 26000 untuk diterapkan pada website Jiwasraya.

2.     TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Pengertian ISO 26000
ISO 26000 adalah standar internasional yang dikembangkan untuk membantu organisasi menilai dan menangani tanggung jawab sosial secara efektif dan signifikan terhadap misi dan visi mereka; Operasi dan proses; Pelanggan, karyawan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya; Dan dampak lingkungan.

2.2  Standar ISO 26000
Standar ISO 26000 memberikan panduan tentang:
·  Tujuh prinsip dasar tanggung jawab sosial: akuntabilitas, transparansi, perilaku etis, penghormatan terhadap kepentingan stakeholder, penghormatan terhadap peraturan undang-undang, penghormatan terhadap norma perilaku internasional, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia
·  Mengakui tanggung jawab sosial dan melibatkan pemangku kepentingan
· Tujuh mata pelajaran inti dan isu-isu yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial: tata kelola organisasi, hak asasi manusia, praktik perburuhan, lingkungan, praktik operasi yang adil, isu konsumen, dan keterlibatan dan pengembangan masyarakat
· Cara untuk mengintegrasikan perilaku tanggung jawab sosial ke dalam organisasi.

Selain memberikan definisi dan informasi untuk membantu organisasi memahami dan menangani tanggung jawab sosial, standar tersebut menekankan pentingnya hasil dan peningkatan kinerja pada tanggung jawab sosial.

2.3  Pengguna ISO 26000
Organisasi di sektor swasta, publik, dan nirlaba, baik besar maupun kecil, dan apakah beroperasi di negara maju atau negara berkembang, menggunakan ISO 26000. Semua mata pelajaran inti relevan dalam beberapa cara ke setiap organisasi.
Karena mata pelajaran  inti terdiri dari sejumlah isu, organisasi akan mendapatkan keuntungan saat mereka mengidentifikasi, melalui pemeriksaan pertimbangan dan dialog mereka sendiri dengan pemangku kepentingan, isu mana yang paling relevan dan penting untuk mereka hadapi.

2.4  Fakta ISO 26000
· Ditujukan sebagai panduan, bukan untuk sertifikasi.
· Mempresentasikan dokumentasi tanggung jawab sosial yang komprehensif termasuk mata pelajaran inti dan isu-isu yang berkaitan dengan subyek tersebut.
· Diterbitkan pada tahun 2010 oleh International Organization for Standardization (ISO), badan internasional khusus untuk standardisasi yang terdiri dari badan standar nasional yang beranggotakan lebih dari 160 negara.
· Ditulis oleh kelompok multi sektoral yang unik yang mewakili pemerintah; Organisasi non-pemerintah (LSM); industri; Kelompok konsumen; tenaga kerja; Dan akademisi, konsultasi, dan organisasi lainnya di seluruh dunia.
· Lebih dari 400 ahli dan 200 pengamat dari 99 negara dan 42 organisasi internasional berkontribusi terhadap upaya pembangunan tersebut.
· Tinjau terakhir kemungkinan revisi di tahun 2014; Kebutuhan akan revisi akan dipertimbangkan lagi dalam tiga tahun.

2.5  Ruang Lingkup ISO 26000
Ruang lingkup ISO 26000 meliputi:
· Bantu organisasi dalam menangani tanggung jawab sosial mereka sambil menghormati perbedaan budaya, masyarakat, lingkungan, dan hukum serta kondisi pembangunan ekonomi
· Berikan panduan praktis yang berkaitan dengan pembuatan tanggung jawab sosial operasional
· Membantu mengidentifikasi dan melibatkan pemangku kepentingan dan meningkatkan kredibilitas laporan dan klaim yang dibuat mengenai tanggung jawab sosial
· Tekankan hasil dan peningkatan kinerja
· Meningkatkan kepercayaan diri dan kepuasan dalam organisasi di antara pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya
· Mencapai konsistensi dengan dokumen yang ada, perjanjian dan konvensi internasional, dan standar ISO yang ada
·  Promosikan terminologi umum di bidang tanggung jawab sosial
·  Memperluas kesadaran akan tanggung jawab sosial
· Standar ini tidak dimaksudkan untuk mengurangi kewenangan pemerintah untuk menangani tanggung jawab sosial organisasi.

3.     Metode Penelitian

Metode pengumpulan data 1 : Participant observation (metode yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung kepada objek yang diteliti).

Metode pengumpulan data 2 : Studi Dokumen (metode pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis objek yang ditelitinya) dengan korelasi (mengenai keterkaitan Antara variable variable obek tersebut)


4.     Hasil dan Pembahasan
Dari informasi yang telah saya baca,  bahwa website asuransi jiwasraya memiliki persamaan misi perlindungan akan keselamatan masyarakat. Saya kutip salah satu misi sosial dari website tersebut  adalah membantu setiap keluarga Indonesia memiliki kepastian perlindungan mewujudkan masa depan yang lebih sejahtera, berkeadlian kepada peserta, membantu setiap keluarga Indonesia adalah salah syarat dari social responsibility (tanggung jawab sosial). Telah dikemukakan pada poin sebelumnya tentang model-model Total Quality Management, sehingga, hal yang cocok untuk menganalisis instansi tersebut adalah metode ISO 26000.
Mengapa ISO 26000 ?
Ketujuh subjek inti yang telah dibahas oleh ISO 26000 telah sesuai dengan apa yang ditujukan oleh misi dari instansi tersebut
A.      Tata Kelola Organisasi:
Untuk instansi, mereka bergerak di bidang asuransi yang mana penerapan keputusannya sesuai dengan tujuan untuk website jiwasraya.co.id, ia mengungkapkan secara jelas core value dari perusahaan itu yang disingkat oleh PASTI

B.      Hak Asasi Manusia:
Poin ini telah jelas, bahwa dalam misinya mereka ingin membantu setiap pelanggan atau masyarakat untuk menunjang kesehatannya.

C.      Praktik ketenagakerjaan:
Dalam praktiknya, instansi tersebut selalu membawa brand-nya dalam kegiatan sosial yang diselenggarakan di tempat umum. Seperti Jiwasraya yang memberikan santunan kepada korban dan ia menyelenggarakan Mudik Gratis.

D.      Prosedur Operasi yang wajar:
Instansi tersebut mempunyai visi dan misi yang wajar serta tidak berlebihan.

E.       Isu Konsumen:
Instansi tersebut mempunyai layanan pengaduan. Untuk Jiwasraya (021-1500151).

F.       Pelibatan dan Pengembangan masyarakat:
Seperti halnya Jiwasraya mengubah pemikiran masyarakat menjadi insurance minded.

5.     Kesimpulan
Dari model-model dari TQM yang ada, model TQM yang cocok diterapkan pada website asuransi pemerintah seperti jiwasraya.co.id adalah ISO 26000. Karena, jika dilihat dari tujuan ISO 26000 yaitu antara lain mengutamakan kepuasan dari masyarakat dengan memberikan pelayanan dan produk yang berkualitas, sama halnya dengan asuransi pemerintah yang bertujuan hal yang sama namun dikhususkan pada bidang kesehatan saja.
Tujuan TQM ialah perbaikan proses secara terus-menerus. Artinya kualitas selalu diperbaiki dan disesuaikan dengan perubahan yang menyangkut kebutuhan dan keinginan para pelanggan. Serta prinsipnya ialah difokuskan pada pelanggan, perbaikan proses dan keterlibatan total. Dan hal terpenting TQM dapat diterapkan dalam teknologi informasi apabila memenuhi syarat-syarat berikut:
·Setiap perusahaan/organisasi harus secara terus menerus melakukan perbaikan prosespada mutu produk dan layanan, sehingga dapat memuaskan konsumen.
·Memberikan kepuasan kepada pemilik, supplier, karyawan dan para pemegang saham.
·Memiliki wawasan dan pandangan jauh ke depan dalam meningkatkan profit dari penjualan produk atau layanan.
·Fokus utama ditujukan pada proses, baru pada hasil.
·Menciptakan kondisi di mana para karyawan dapat aktif berpartisipasi dalam menciptakan keunggulan mutu.

6.     Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang Jurnal di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan jurnal  yang telah di jelaskan. Dan juga untuk kedepan diharapkan website Jiwasraya dapat menampilkan pengumuman atau berita terbaru mengenai  seputar asuransi sehingga dapat mempermudah masyarakat mengetahui informasi.

7.     Daftar Pustaka
http://ivan.lanin.org/tujuh-subjek-inti-tanggung-jawab-sosial-menurut-iso-26000/

https://isoindonesiacenter.com/sekilas-tentang-iso-26000/

http://asq.org/learn-about-quality/learn-about-standards/iso-26000/

http://bmdstreet.com/training-iso-26000-corporate-social-responcibility-csr