KOMUNIKASI
Pengertian komunikasi diambil dari
bahasa latin communicatio, yang bersumber dari istilah ”communis”
yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang
atau lebih. Dalam kehidupan sehari-hari selain menjadi makhluk individu, manusia
juga sebagai makhluk sosial yang sangat membutuhkan interaksi dengan orang
lain. Dari interaksi itulah terjadi komunikasi untuk menyampaikan pesan, saling
bertukar informasi dengan orang lain untuk tujuan tertentu.
Pengertian komunikasi menurut beberapa
ahli berikut ini yaitu :
Everett M.
Rogers, mengemukakan
pendapatnya yaitu “Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan
dari sumber kepada suatu penerimaan atau lebih dengan maksud untuk mengubah
tingkah laku mereka”.
Rogers & O.
Lawrence Kincaid “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lain yang pada gilirannya akan
tiba pada saling pengertian yang mendalam”.
Theodore M.
Newcomb, “Setiap
tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari
rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”.
Dari beberapa definisi tersebut, maka
kita dapat golongkan ada tiga pengertian utama komunikasi yaitu
pengertian secara etimologis, terminologis dan paradigmatis.
a.Secara etimologis, komunikasi
dipelajari menurtu asal-usul kata yaitu komunikasi berasal dari bahasa latin
`communicatio` dan perkataan ini bersumber pada kata `comminis` yang berarti
sama makna mengenai sesuatu hal yang dikom perunikasikan.
b.Secara terminologis,
komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada
orang lain.
c.Secara paradigmatis,
komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu sama
lain secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contohnya adalah
ceramah , kuliah, dakwah, diplomasi, dsb. Demikian pula pemberitaan surat kabar
dan majalah , penyiaran radio dan televisi atau pertunjukkan film di gedung
bioskop, dll.
Fungsi
Komunikasi
Pada unsur komunikasi yang telah
dijelaskan bahwa pihak yang mengirim pesan kepada khalayak disebut komunikator.
Sebagai pelaku dalam proses komunikasi, komunikator memegang peranan yang
sangat penting terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi. Sehingga pesan
tersebut diterima oleh penerima (komunikan) secara baik.
JENIS – JENIS KOMUNIKASI
1. KOMUNIKASI MENURUT CARA PENYAMPAIAN
Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi :
a.
Komunikasi Lisan
Komunikasi yang
terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak
dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang, wawancara maupun rapat dan
sebagainya. Komunikasi yang terjadi secara tidak langsung karena
dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan sebagainya.
b.
Komunikasi Tertulis
Komunikasi Tertulis adalah komunikasi
yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita
yang sifatnya singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan
maksud-maksud tertentu.
Contoh-contoh komunikasi tertulis ini
antara lain:
- Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang
bersifat komplek.
- Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu
daftar.
- Gambar dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau
kalimat.
- Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak
orang.
2. KOMUNIKASI MENURUT KELANGSUNGANNYA
Di dalam proses komunikasi dapat kita
ketahui terjadinya interaksi dua belah pihak tersebut sebagai berikut :
l. Komunikasi
Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan
secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi
yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.
2. Komunikasi
Tidak Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan
dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi.
3. KOMUNIKASI
MENURUT PERILAKU
Menurut perilaku, komunikasi dapat
dibedakan menjadi :
- Komunikasi
Formal
Komunikasi yang terjadi diantara
anggota organisasi / perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur
organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan
sebagainya.
- Komunikasi
Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu
organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan
tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap
kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas-desus, dan
sebagainya.
- Komunikasi
Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara
komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan
yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya
rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.
Maka dapat diketahui bahwa komunikasi
formal, informal dan nonformal saling berhubungan, dimana komunikasi nonformal
merupakan jembatan antara komunikasi formal dengan komunikasi informal yang
dapat memperlancar penyelesaian tugas resmi, serta dapat mengarahkan komunikasi
informal kepada komunikasi formal.
4. KOMUNIKASI
MENURUT MAKSUD KOMUNIKASI
Bila diperhatikan dengan seksama, maka
dapat diketahui bahwa komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari
komunikator maka maksud terlaksananya komunikasi lebih banyak ditentukan oleh
komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan
sebagai berikut:
·
Pidato
·
Ceramah
·
Memberi prasaran
·
Wawancara
·
Memberi perintah atau tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif
komunikator menjadi faktor penentu, demikian pula kemafipuan komunikator
tersebutlah yang memegang peranan keberhasilan proses komunikasinya.
5. KOMUNIKASI
MENURUT RUANG LINGKUP
Dalam komunikasi menurut ruang lingkup
dapat dibedakan sebagai berikut:
l. Komunikasi
Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang
lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara
anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi Internal ini dapat dibedakan
menjadi 3 macam yaitu :
- Komunikasi
Vertikal, yaitu
komunikasi yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada
bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, petunjuk dan sebagainya.
- Komunikasi
Horisontal, yaitu
komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi/ kantor
diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
- Komunikasi
Diagonal, yaitu
komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor
diantara orang - orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak
sejalur vertikal.
2. Komunikasi
Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara
organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada di luar organisasi
atau perusahaan tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
a. Eksposisi, pameran, promosi,
publikasi dan sebagainya
b. Konperensi pers( press release )
c. Siaran televisi, radio, dan sebagainya bakti sosial, pengabdian pada
masyarakat, dan sebagainya. Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapat
pengertian,kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.
6. KOMUNIKASI
MENURUT ALIRAN INFORMASI
Informasi merupakan muatan yang menjadi
bagian pokok dalam komunikasi, oleh karena itu arah informasi tersebut akan
menentukan macam komunikasi yang sedang terjadi. Komunikasi
menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :
·
- Komunikasi satu arah ( simplex )
Komunikasi yang berlangsung dari satu
pihak saja (one way communication ). Pada umumnya komunikasi ini terjadi
dalam keadaan mendesak atau darurat atau yang terjadi karena sistem yang
mengaturnya harus demikian, misalnya untuk menjaga kerahasiaan atau untuk
menjaga kewibawaan pimpinan.
·
- Komunikasi dua arah ( duplex )
Komunikasi yang bersifat timbal balik (
two ways communication ). Dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan
untuk memberikan respons atau feed back kepada komunikatornya. Maka komunikasi
ini dapat memberikan kepuasan kedua belah pihak dan dapat menghindarkan
terjadinya kesalah pahaman.
·
- Komunikasi ke atas
Komunikasi yang terjadi dari bawahan
kepada atasan.
·
- Komunikasi ke bawah
Komunikasi yang terjadi dari atasan
kepada bawahan.
·
- Komunikasi ke samping
Komunikasi yang terjadi diantara orang
yang memiliki kedudukan sejajar. Dengan demikian arah informasi tersebut akan
dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.
7. KOMUNIKASI
MENURUT JARINGAN KERJA
Di dalam sebuah organisasi atau
perusahaan komunikasi akan terlaksana menurut sistem yang ditetapkannya dalam
jaringan kerja. Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
Komunikasi terjadi menurut saluran
hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi
formal.
- Komunikasi
jaringan kerja lingkaran
Komunikasi terjadi melalui saluran
komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran. Saluran komunikasi lebih singkat
dan merupakan kebalikan dari jaringan kerja rantai.
- Komunikasi
jaringan bintang
Komunikasi ini terjadi melalui
satu'sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.
8. KOMUNIKASI
MENURUT PERANAN INDIVIDU
Komunikasi yang dilakukan oleh
seseorang kepada pihak-pihak lain baik secara kelompok maupun secara
individual. Dalam komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi
keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain:
- Komunikasi
antar individu dengan individu yang lain.
Komunikasi ini terlaksana baik secara
nonformal maupun informal, yang jelas individu yang bertindak sebagai
komunikator harus mampu mempengaruhi perilaku individu yang lain.
- Komunikasi
antara individu dengan lingkungan yang lebih luas.
Komunikasi ini terjadi karena individu
yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan
lingkungan yang lebih luas.
- Komunikasi
antara individu dengan dua kelompok atau lebih.
Dalam komunikasi ini individu
berperanan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut
kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.
9. KOMUNIKASI
MENURUT JUMLAH YANG BERKOMUNIKASI
Komunikasi selalu terjadi diantara
sesama manusia baik itu perorangan maupun kelompok. Oleh karena itu jumlah yang
berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri, disamping sifat
clan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu dapat dibedakan sebagai
berikut.
- Komunikasi
Intrapersonal
Komunikasi ini merupakan komunikasi
dengan diri-sendiri baik disadari atau tidak, misalnya berpikir.
- Komunikasi
Perseorangan (Interpersonal/antarpribadi)
Komunikasi yang terjadi secara
perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan
yang bersifat pribadi juga. Dalam komunikasi ini dapat dilaksanakan secara
langsung maupun lewat telepon namun tetap terjadi secara perseorangan.
10. DARI SEGI
KEMASAN PESAN
Komunikasi dapt dilakukan secara verbal
(dengan berbicara) atau dengan nonverbal (diwakili bahasa isyarat).
Komunikasi verbal : diwakili dalam penyebutan kata-kata,yang pengukapannya
dapat dengan lisan atau tertulis.Komunikasi non verbal : terlihat dalam
ekspresi atau mimik wajah,gerakan tangan, mata dan bagian tubuh lainnya.
Proses
Komunikasi
Harold D Laswell memperkenalkan 5
formula komunikasi untuk terjadinya suatu proses komunikasi yaitu :
·Who ,siapa yang megatakan
·Says what, dengan menyatakan apa.
·In which channel, dengan saluran apa.
·To whom, ditujukan kepada siapa.
·With what effek, dengan pengaruh apa.
Maka terdapat komponen komunikasi agar
dapat terjadi proses komunikasi yaitu :
·Komunikator
·Pesan
·Media
·Komunikan
·Pengaruh
Berangkat dari paradigma Lasswell,
Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
- Proses
komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah
proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer
dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal
(kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara
langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada
komunikan.
- Proses
komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder
adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan
alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media
pertama.
Seorang komunikator menggunakan media
ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada
di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks,
surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering
digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan
media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi,
radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).
- Komunikasi
Efektif
Berkomunikasi efektif berarti bahwa
komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu
pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the communication
is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa
pesan yang disampaikan.
Ciri – Ciri Komunikasi Efektif
1.Istilah.
Penggunaan istilah yang diartikan
“sama” antara pengirim dan penerima pesan merupakan aturan dasar untuk mencapai
komunikasi yang efektif. Kata – kata yang samar artinya ( mempunyai lebih dari
satu makna) dapat menimbulkan kebingungan dan salah pengertian.
2.Spesifik.
Pesan yang di pertukarkan harus
spesifik. Maksudnya, pesan yang disampaikan harus jelas, sehingga si penerima
pesan dapat menerima dan mengulangi dengan benar.
3. Tersusun Baik.
Pesan harus berkembang secara logis dan
tidak boleh terpotong-potong.
4. Objektif, akurat, dan aktual.
Pengirim informasi harus berusaha
menyampaikan pesan seobjektif mungkin.
5. Efisien.
Pesan di sampaikan seringkas dan
seoriginal mungkin serta harus berusaha untuk menghilangkan kata yang tidak
relavan.
6. Hukum Komunikasi Yang Efektif
Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5
Inevitable Laws of Efffective Communication) yang kami kembangkan dan rangkum
dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu
REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu
pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat,
kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.
Hukum Pertama : Respect. Hukum pertama
dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap
individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.
Hukum Kedua : Empathy. Empati adalah
kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang
dihadapi oleh orang lain.
Hukum Ketiga : Audible. Makna dari
audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
Hukum Keempat : Clarity. Selain bahwa
pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait
dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan
multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.
Hukum Kelima : Humble. Hukum kelima
dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati.
Implikasi Manajerial
Adalah proses pengambilan keputusan
partisipatif dalam organisasi sekolah manajerial yang baik. Komunikasi internal menciptakan dan memelihara sistem
komunikasi internal antara pemilik perusahaan dengan para karyawan. Garis
komunikasinya dua arah, yaitu semua karyawan berpartisipasi secara bebas dalam
sebuah pertukaran informasi. Komunikasi internal merupakan bagian yang penting
dalam kehidupan kerja, karena komunikasi yang kurang baik dapat berdampak yang
luas terhadap organisasi. Misalnya konflik antar karyawan maupun dengan
perusahaan (manajemen) . Sebaliknya komunikasi yang baik dapat meningkatkan
saling pengertian, kerjasama dan juga kepuasan kerja, mengingat karyawan yang
bekerja dalam suatu perusahaan merupakan sekelompok sumber daya manusia dengan
berbagai karakter, maka komunikasi yang baik antara perusahaan dengan karyawan
sangat penting sehingga karyawan mengetahui tanggung jawab dan wewenangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar